Anda mungkin pernah merasakan seluruh sendi sakit atau mendengarkan teman yang mengeluhkan hal yang sama lalu berpikir”jangan-jangan asam uratnya naik ya?” . Beberapa orang mungkin akan langsung memutuskan membeli obat di toko obat atau meminum jamu kemasan yang dipercaya dapat menurunkan asam urat darah. Namun apakah hal itu aman? Apakah diagnosis asam urat dapat langsung dipastikan hanya dengan keluhan sakit sendi? Yuk kita baca artikel di bawah.
Berapa kadar asam urat yang dikatakan tinggi?
Untuk bisa mengetahui kadar asam urat darah, maka harus dilakukan pemeriksaan darah. Pemeriksaan darah dapat dilakukan dengan mengambil sample darah di pembuluh darah vena atau dapat juga menggunakan metode Point Of Care Testing (POCT) yang dilakukan di ujung jari seperti gambar 1 dan 2 dibawah. Kadar asam urat darah dikatakan tinggi jika > 6.8 mg/dl. Kadar asam urat yang melebihi nilai normal dikenal dengan istilah hiperurisemia. Jadi jika anda ingin tau apakah gejala yang anda rasakan disebabkan karena asam urat yang tinggi, segera konsultasi ke dokter untuk mendapatkan rekomendasi pemeriksaan laboratorium ya.
Apa saja gejala asam urat tinggi?
Jika kadar asam urat tinggi (hiperurisemia) tidak ditangani dengan baik, maka dapat menimbulkan gejala dan komplikasi. Asam urat dapat mengendap di sendi-sendi dan jaringan tubuh dan menimbulkan reaksi peradangan, dikenal dengan istilah artritis gout. Dalam perjalanannya, pasien mungkin akan merasakan gejala mungkin juga tidak, tergantung fase penyakit. Secara alami artritis gout akan mengalami empat fase yaitu:
Hiperurisemia tanpa gejala - Biasanya pasien tidak sengaja mengetahui kadar asam urat tinggi saat sedang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala.
Gout akut - Nah pada fase ini pasien dapat merasakan keluhan di sendi. Sendi mungkin tampak merah, bengkak, hangat, nyeri tekan, dan sulit untuk digerakkan. Serangan disertai dengan nyeri hebat, nyeri tekan/sentuh, muncul tiba-tiba dan memuncak dalam 6-12 jam. Serangan gout akut harus mendapat penanganan secepat mungkin. Selain itu anda mungkin merasakan demam, sait kepala atau lemas. Karena itu jika anda merasakan gejala ini segera berkonsultasi ke dokter ya, jangan mengobati sendiri. Serangan gout akut paling sering dirasakan di sendi ibu jari kaki dan biasa disebut podagra seperti tampak seperti gambar 3
Fase interkritikal - Pada fase ini pasien tidak merasakan gejala apapun
Gout kronik - Apabila penyakit tidak diobati dan berlanjut, dapat terjadi kerusakan pada sendi dengan pembentukan tofus seperti gambar 4 . Tofus menunjukkan penyakit yang sudah berlangsung lama dan tidak terkontrol. Tofus merupakan massa yang terbentuk karena endapan kristal asam urat, dapat ditemukan disekitar telinga, jaringan bawah kulit, dan kulit dan tampak berwarna putih seperti kapur. Gout kronik juga dapat menimbulkan gangguan pada fungsi ginjal.
Apa yang harus anda lakukan jika asam urat anda tinggi?
Dokter akan melihat apakah ada indikasi untuk memberikan terapi obat penurun asam urat. Dokter juga akan menetapkan target asam urat anda. Beberapa pasien membutuhkan obat penurun asam urat dosis rendah untuk memastikan kadar asam urat tetap sesuai target. Karena itu jangan menghentikan terapi tanpa sepengetahuan dokter yaa.
Jika kadar asam urat anda tinggi maka ada beberapa makanan yang harus anda hindari yaitu jeroan, makanan manis dan alkohol. Kurangi konsumsi jus buah yang manis, daging, makanan laut. Anda tidak perlu khawatir konsumsi sayuran hijau, karena pasien gout tetap disarankan untuk mengkonsumsi sayuran hijau. Pastikan anda mengkonsumsi air putih minimal 8 gelas per hari namun jika anda memiliki penyakit yang mengharuskan anda mebatasi cairan, maka anda harus berkonsultasi ke dokter anda untuk menentukan jumlah cairan yang anda minum. Anda juga harus tetap melakukan aktifitas fisik secara rutin 3-5 kali sehari selama 30-60 menit perkali dan menghentikan rokok. Pola hidup yang baik akan memastikan berat badan anda ideal sehingga menghindari terjadinya komplikasi.
Nah jadi jika anda mengalami nyeri-nyeri sendi atau hasil pemeriksaan asam urat anda tinggi, segera berkonsultasi ke dokter penyakit dalam yang terdekat dengan rumah anda ya. Salam sehat.
Ditulis Oleh:
dr. Artati Murwaningrum, SpPD, FINASIM
Referensi :
1. Perhimpunan Reumatologi Indonesia. Pedoman Diagnosis dan Pengelolaan Gout 2018
2. Perhimpunan Reumatologi Indonesia . Buku Saku Reumatologi 2020.
Terimakasih dr Artati atas edukasinya